Diskominfo Kumpulkan Admin Medsos OPD dan Kewilayahan Pemkot Bandung, Optimalkan Publikasi Program dan Layanan Publik
Posted by Super Admin
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung kembali menyelenggarakan kegiatan Silaturahmi Urusan Per-miminan (SUPERMI) sebagai wadah pembelajaran dan kolaborasi bagi para pengelola media sosial pemerintah. Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran media sosial sebagai sarana komunikasi publik yang cepat, akurat, dan mudah dipahami masyarakat.
Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana, menegaskan bahwa media sosial pemerintah harus dikelola secara terorganisir, gesit, dan transparan. Menurutnya, orientasi utama adalah pelayanan publik, sehingga media sosial menjadi sarana efektif dalam membangun kepercayaan masyarakat. “Komunikasi di media sosial harus cepat, akurat, dan mudah dipahami. Namun, kita juga tidak boleh melupakan media konvensional yang tetap penting karena memiliki kredibilitas dan akurasi yang tinggi,” ucapnya.
Apresiasi juga datang dari anggota Komisi 3 DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana. Ia menilai peran para admin media sosial di lingkungan pemerintah kota sangat vital, termasuk saat menghadapi situasi krisis. “Sering kali kerja keras pemerintah tidak terlihat publik karena kurangnya publikasi. Oleh karena itu, pemanfaatan media sosial di tiap OPD harus dimaksimalkan agar kinerja pemerintah tersampaikan dengan baik sekaligus mencegah kesalahpahaman,” ungkapnya.
CEO Koran Gala, Noe Firman Rachmat, menyoroti pentingnya regulasi, hukum pers, dan kode etik di era digital. Menurutnya, media sosial memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik sehingga harus dikelola dengan penuh tanggung jawab. “Media sosial bukan hanya soal kreativitas, tetapi juga tentang menjaga etika komunikasi agar pesan yang disampaikan tidak menimbulkan dampak negatif,” jelasnya.
Sementara itu, Co-Founder Skalator, Nico Valerie, membagikan strategi optimalisasi media sosial OPD dan kewilayahan. Ia menekankan pentingnya kecepatan respon, konten yang terencana, serta pemanfaatan berbagai format seperti video, infografis, hingga interaktif. “Dengan strategi yang tepat, media sosial dapat meningkatkan transparansi, membangun citra positif, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Dalam Paparan Humas Pemkot Bandung, mengibaratkan media sosial sebagai makhluk hidup yang harus terus tumbuh melalui konten, interaksi, dan kolaborasi. Ia menekankan pentingnya alur kerja yang jelas, mulai dari perencanaan hingga evaluasi, agar media sosial pemerintah semakin kredibel dan dipercaya.
Melalui kegiatan SUPERMI, Diskominfo Kota Bandung berkomitmen menjadikan media sosial sebagai jembatan komunikasi yang sehat, transparan, dan partisipatif. Tujuan akhirnya adalah menghadirkan layanan publik yang lebih baik serta membangun Bandung yang produktif bersama warganya.