Ciptakan Komunikasi Publik Lebih Baik, Pak Wali Ajak Pengelola Media Sosial Bersinergi.
Posted by Super Admin
Sebagai upaya memberikan informasi yang lebih baik dan terukur kepada Masyarakat Kota Bandung, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memberikan pengarahan kepada para pengelola media sosial (admin) dari seluruh Perangkat Daerah dan Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, di Auditorium Balai Kota Bandung, Jumat, 7 Maret 2025.
Menurutnya, ada beberapa hal krusial terkait pengelolaan komunikasi dan informasi publik melalui platform media sosial. Salah satu pesan utama yang disampaikan adalah pentingnya keseragaman dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat.
Hal ini bertujuan agar informasi yang dikonsumsi oleh masyarakat lebih terfokus pada satu program atau kebijakan yang penting untuk diketahui. Diharapkan, dengan demikian, visi Bandung UTAMA dapat terwujud.
Sekadar informasi, UTAMA merupakan akronim dari Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis.
Lebih Lanjut, Wali Kota Bandung mengingatkan agar setiap admin media sosial perangkat daerah mematuhi standar komunikasi yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan agar tidak ada kebingungan di kalangan masyarakat mengenai arah dan kebijakan pemerintah kota.
“Pengelolaan media sosial bukan hanya soal penyeragaman, tetapi juga tentang menciptakan komunikasi publik yang jelas, lugas, dan tidak membingungkan. Kita harus memastikan bahwa masyarakat memahami visi dan misi kita dengan cara yang sederhana namun efektif,” ujar Pak Wali, sapaan akrab Farhan.
Ia juga mendorong para pengelola untuk lebih mengeksplorasi kreativitas melalui konten dan desain grafis yang menarik dan sesuai dengan karakter Kota Bandung.
“Mengikuti tren boleh, tapi kita tidak boleh kehilangan karakter. Kreativitas dalam sebuah konten dan desain grafis sangat penting untuk menarik perhatian audiens,” ungkapnya.
Dalam sesi diskusi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana, menyoroti pentingnya strategi komunikasi yang efektif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan jumlah penduduk Kota Bandung yang mencapai 2,1 juta jiwa, sebagian besar merupakan pengguna internet aktif, terutama di platform seperti TikTok dan Instagram.
"Oleh karena itu, kita harus memetakan audiens dengan cermat. Pahami siapa yang menjadi target, dan pastikan setiap konten sesuai dengan karakter mereka. Konsistensi dalam penggunaan elemen visual seperti logo tanda tangan, tone warna, serta gaya komunikasi sangat penting agar pesan tersampaikan dengan jelas dan tepat sasaran," jelas Yayan.
Ia juga menekankan bahwa penyampaian informasi yang seragam menjadi kunci utama dalam menghindari perbedaan persepsi di masyarakat. “Informasi yang tidak seragam hanya akan menimbulkan kebingungan. Kita harus memastikan bahwa setiap pesan yang disampaikan konsisten, jelas, dan mudah dipahami,” tambahnya.
Dengan arahan ini, diharapkan para pengelola media sosial di setiap Perangkat Daerah dapat lebih profesional dalam menjalankan tugas mereka, memastikan penyampaian informasi yang efektif, serta menjaga citra positif Pemkot Bandung di mata masyarakat.