Influencer atau Jurnalis? Siapa yang Lebih Didengar Netizen di 2025?

Di era digital yang semakin berkembang, peran penyampai informasi menjadi semakin beragam. Influencer dan jurnalis kini menjadi dua kelompok utama yang mempengaruhi opini publik di media sosial dan platform berita. Namun, pertanyaannya: siapa yang lebih didengar netizen di tahun 2025?


Influencer: Dekat dengan Audiens, Cepat dalam Berita

Influencer memiliki keunggulan dalam membangun kedekatan dengan pengikut mereka. Dengan gaya komunikasi yang lebih santai dan personal, mereka mampu menarik perhatian netizen lebih cepat. Informasi yang mereka sampaikan sering kali dikemas dalam format yang ringan, mudah dicerna, dan menghibur.

Namun, tidak semua influencer memiliki standar jurnalistik dalam menyampaikan informasi. Beberapa hanya mengandalkan opini pribadi atau tren tanpa melakukan verifikasi fakta. Hal ini dapat memicu penyebaran hoaks atau informasi yang bias.


Jurnalis: Kredibilitas dan Akurasi di Atas Segalanya

Di sisi lain, jurnalis bekerja berdasarkan prinsip verifikasi, keseimbangan berita, dan kode etik jurnalistik. Informasi yang disajikan oleh jurnalis umumnya telah melalui proses penyaringan yang ketat untuk memastikan kebenarannya.

Namun, tantangan yang dihadapi jurnalis di era digital adalah perubahan pola konsumsi berita. Netizen kini lebih menyukai konten yang singkat dan visual dibandingkan berita panjang dengan analisis mendalam. Hal ini membuat beberapa media harus beradaptasi dengan format baru agar tetap relevan.


Siapa yang Lebih Didengar?

Pada tahun 2025, kecenderungan netizen dalam menerima informasi dipengaruhi oleh beberapa faktor:

  1. Kecepatan vs. Kredibilitas – Netizen cenderung mengonsumsi informasi dengan cepat melalui media sosial, yang menjadi keunggulan influencer. Namun, dalam isu-isu penting seperti politik, kesehatan, dan ekonomi, mereka tetap mengandalkan berita dari media terpercaya.

  2. Engagement vs. Otoritas – Influencer lebih unggul dalam membangun interaksi dan keterlibatan dengan audiens. Sementara itu, jurnalis tetap memiliki otoritas dalam menyampaikan informasi yang kredibel.

  3. Tren Hybrid – Beberapa jurnalis mulai mengadopsi gaya penyampaian influencer dengan membangun personal branding di media sosial, sementara influencer yang ingin lebih dipercaya mulai menerapkan prinsip jurnalistik dalam kontennya.


Di tahun 2025, baik influencer maupun jurnalis memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi. Influencer unggul dalam kedekatan dengan audiens dan kecepatan menyampaikan berita, sedangkan jurnalis tetap menjadi sumber informasi yang terpercaya dan akurat. Netizen kini semakin cerdas dalam memilah informasi, sehingga kolaborasi antara keduanya bisa menjadi solusi terbaik dalam menyajikan berita yang menarik sekaligus kredibel.

Editor

Super Admin