Data Analitik Jadi Kunci Sukses Penyelenggaraan Acara Akbar di Kota Bandung

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memanfaatkan data analitik secara komprehensif untuk mendukung penyelenggaraan event besar. Termasuk Pocari Sweat Run 2025.


Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut pendekatan berbasis data sangat penting dalam menghadapi kompleksitas event berskala nasional. 


“Kita akan hubungkan CCTV dengan komentar sosial media. Lalu kita lakukan data analitis, dari mana munculnya, puncaknya di mana, turunnya di mana,” jelasnya pada Konferensi Pers Pocari Sweat Run 2025 di Balai Kota Bandung, Minggu 20 Juli 2025.


Pemanfaatan Bandung Command Center memungkinkan deteksi dini kemacetan dan pengelolaan arus lalu lintas. Farhan menyebut, pukul 04.40 WIB sudah terlihat kepadatan di beberapa titik seperti Cicadas dan Supratman.


“Ini pengalaman digital yang seharusnya bisa digunakan maksimal oleh semua penyelenggara,” ujarnya. 


Ia menuturkan, keberadaan Bandung Command Center menjadi penting apalagi dalam penyediaan akses data analisis untuk berbagai event.


Tak hanya pemantauan lalu lintas, data sosial media juga akan dijadikan alat analisis untuk mengukur persepsi dan respon masyarakat terhadap event. Ini akan dijadikan dasar pengambilan kebijakan publik ke depan.


“Kita akan rekrut mitra yang fokus pada sinkronisasi data dari berbagai kanal. Ini penting agar keputusan yang kita ambil benar-benar berbasis data,” ucap Farhan.


Pemkot Bandung menyadari, komunikasi publik harus lebih efektif. Tidak cukup hanya media sosial, tetapi juga pendekatan below the line dan proxy komunikasi lain yang lebih personal.


Farhan menekankan bahwa kebijakan ini bukan hanya untuk Pocari Sweat Run, tetapi untuk semua event besar di Bandung. 


“Kalau kita ingin menjadi kota event dan wisata olahraga, semua harus berbasis data,” katanya.


Perlu diketahui, Kota Bandung memiliki indeks pariwisata yang masih rendah, hanya 1,8. Padahal, potensinya sangat besar untuk berkembang hingga mendekati angka 10, jika tata kelola event ditingkatkan.


“Kalau kita bisa memahami pola traffic subuh, kita bisa prediksi masalah sejak dini. Ini data penting yang selama ini kita abaikan,” ujarnya.


Upaya ini juga akan berdampak pada perbaikan fasilitas publik. Dengan data yang tepat, perencanaan pembangunan akan lebih tepat sasaran.


“Kita akan jadikan Bandung kota paling nyaman untuk event. Semua keputusan harus berbasis data,” ungkapnya. (rob)**



Kepala Diskominfo Kota Bandung

Yayan A. Brilyana


Editor

Super Admin